Sistem transaksi emas batangan part 2
mari kita lanjutkan tulisan pada artikel sebelumnya yaitu Sistem transaksi emas batangan part 1.
berikut ini adalah beberapa contoh perhitungan emas batangan. Ini hanya contoh namun dengan harga real pada saat itu.
-pada awal tahun 2006, pak Amin membeli emas batangan dengan berat 10 gram. Pada saat itu, harga dasar yang ditetapkan oleh PT. Aneka Tambang adalah sebesar Rp185.000,- per gram. Berdasarkan perhitungan yang telah dibahas pada tulisan sebelumnya, pak Amin harus mengeluarkan dana untuk investasi emas tersebet sebesar:
Dana Investasi : (Harga dasar x jumlah gram) + ongkos
= (185.000 x 10) + 41.000
= 1.850.000 + 41.000
= Rp1.891.000
-ketika tulisan ini dibuat, harga dasar PT. Aneka Tambang sebesar Rp326.000 per gram. Saat pak Amin ingin menjual emas batangan yang ia miliki, emasnya dihargai Rp296.000 per gram. Jika pak Amin menjual emasnya kepada PT. Aneka Tambang, maka pak Amin mendapatkan uang sebesar:
Hasil penjualan : harga beli PT.Aneka Tambang x jumlah gram
= 296.000 x 10
= Rp2.960.000
Dari dua data transaksi jual beli tersebut, kita bisa menghitung Yield atau nilai untung/rugi tersebut, yaitu:
Yield Investasi : {(hasil penjualan – harga perolehan) / harga perolehan} x 100%
= {(2.960.000 – 1.891.000) / 1.891.000} x 100%
= (1.069.000 / 1.891.000) x 100%
= 0,5653 x 100%
= 56,53%
Yield sebesar 56,53% adalah keuntungan yang diperoleh dalam waktu kurang dari tiga tahun. Artinya, dalam satu tahun investasi pada emas batangan bisa menghasilkan yield sebesar 28%. Tentunya angka tersebut sudah cukup untuk menutup angka inflasi dan memberikan keuntungan lebih bagi pelaku investasinya.