Dalam pasar saham, ada berbagai macam tipe investor yang setiap hari saling bergelut dengan argumen dan kegiatan perdagangan mereka. Mungkin kita jarang sadar bahwa dari keseluruhan kegiatan perdagangan saham yang dilakukan, selalu ada pihak oposisi yang selalu menerima order kita di harga berapapun.


Pihak yang menerima order tersebut justru kadang tidak pernah mengalami Loss yang berarti, karena kedisiplinan mereka. Analisis memang bisa didasarkan dari apapun, Teknikal, Fundamental, Rumor, Isu, maupun penggabungan dari berbagai analisis. Namun, tetap saja hasil maksimal hanya mampu didapatkan jika seseorang benar-benar memperhatikan pengelolaan resiko mereka.

Ada beberapa tipe Investor yang tergabung dalam pasar saham baik di dunia maupun di Indonesia, dan pasti anda termasuk dari salah satunya :

  1. Investor Fundamental. Tipe Investor yang pertama adalah Investor yang selalu mencari akurasi tinggi terhadap perhitungan keuangan mereka. Mulai dari resiko, dividen, hingga laba yang mungkin mereka terima. Mereka selalu mencari semua hal tentang informasi, sentimen, fundamental terkait emiten (saham) yang mereka perdagangkan, untuk mendapatkan akurasi yang lebih tinggi (Edge) pada setiap kegiatan perdagangan mereka.
  2. Investor Teknikal. Tipe investor jenis ini selalu mengedepankan “Harga” tanpa psikologi dari fundamental itu sendiri. Sehingga, proyeksi harga saham di masa depan selalu didasarkan oleh teknikal (indikator, pattern dll). Tipe investor seperti ini biasanya lebih mengedepankan tentang Trend yang terjadi untuk dimanfaatkan dalam jangka panjang.
  3. Investor Rumor. Tipe investor ini merupakan tipe yang sebenarnya tidak boleh ditiru, karena mereka tidak berfokus pada teknikal saja, namun fundamental sering diikutkan dalam analisa mereka. Sehingga, jika suatu saat terjadi perbedaan antara kedua aspek tersebut, kebingungan sering terjadi. Apalagi, investor seperti ini cenderung lebih memperhatikan analisa orang lain daripada analisanya sendiri.
  4. Investor Momentum. Tipe Investor Momentum hampir mirip dengan Investor yang menggunakan analisa teknikal. Karena mereka juga menggunakan trend harga, Chart, Volume, Indikator dan lain-lain untuk memprediksikan momentum pada saat harga yang tepat untuk mereka beli maupun jual.
  5. Investor Pertumbuhan Bisnis Perusahaan. Tipe Investor ini hampir sama dengan tipe Fundamental, mengingat faktor yang di perhatikan adalah Pertumbuhan Bisnis Perusahaan menurut detail keuangannya. Jadi faktor membaik/ memburuknya kinerja perusahaan menjadi acuan untuk eksekusi order mereka.
  6. Investor Spekulasi. Investor seperti ini hampir dapat ditemui dalam seluruh segi perdagangan di dunia ini termasuk bisnis Real maupun non-Real. Investor seperti ini cenderung mengambil resiko yang lebih besar daripada yang dapat mereka terima, sehingga biasanya kerugian yang mereka dapatkan. Namun,tetap ada beberapa gelintir Investor Spekulasi yang dapat mencapai kesuksesan akibat kedisiplinan yang mereka lakukan.
  7. Investor Value Investing. Tipe investor ini sangat mengandalkan perhitungan mereka dari Nilai Intrinsik (Intrinsic Value) yang diajarkan oleh Warren Buffet dan Graham Way. Sebelum mereka melakukan order, analisa menyeluruh akan dilakukan, mulai dari hutang perusahaan, prospek bisnis, laporan keuangan dan lain-lain.

Dari 7 tipe Investor diatas, tentu saja banyak sekali yang masuk pada Investor Teknikal, Fundamental, Rumor dan juga Spekulasi.

Namun, tetap saja seluruh tipe investor tersebut dihadapkan pada pasar yang sama dan resiko yang sama pula, tanpa mengetahui arah masa depan.

Hanya prediksi dengan penghitungan resiko matang yang dapat dilakukan oleh siapapun di dunia ini. Sehingga, peran pengelolaan keuangan (Money Management) terkait Risk (Resiko),Profit (Keuntungan) dan seluruh hal mengenai Investasi yang akan menentukan tingkat kesuksesan sang investor.