Semakin banyaknya investasi bodong saat ini sudah terbilang sangat meresahkan masyarakat, apalagi bagi mereka masyarakat yang masih awam yang sedang mencoba menggeluti dunia investasi. Meskipun sudah banyak kasus-kasus yang muncul di berbagai media tentang investasi bodong dan banyaknya korban yang tertipu, namun anehnya masih saja banyak dari kalangan masyarakat kelas bawah, menengah bahkan kelas atas yang masih terkena jebakan rayuan palsu dari investasi bodong.
Salah satu kiat untuk menghindari investasi bodong, sebagai calon investor tentunya harus perlu untuk memahami dan cermat dalam memilih suatu produk investasi sebelum memulainya.
Seorang investor jika ingin menanamkan modal dalam berinvestasi, harus mengerti betul investasi apa yang ingin dibeli.
Sebelum berinvestasi pada suatu produk, alangkah baiknya mengecek terlebih dahulu legalitas suatu produk investasi tersebut. Salah satu caranya adalah mengecek apakah produk tersebut sudah terdaftar dalam legalitas daftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak. Jika ada produk investasi yang ditawarkan kepada anda masuk daftar negatif di OJK, maka sebaiknya hindari atau tolak produk tersebut.
Para calon investor juga harus paham betul bahwa sebuah produk investasi yang menawarkan imbal hasil atau return yang tinggi pasti juga mengandung resiko yang tinggi. Semakin besar keuntungan yang ditawarkan, maka pastinya diikuti dengan besarnya resiko yang ada. Secara pada praktek dan kenyataannya, normal imbal hasil suatu investasi yang wajar adalah tidak melebihi dari bunga deposito bank.
Kita ambil contoh jika anda ditawari sebuah produk investasi yang menjanjikan return 30%, maka sebaiknya anda perlu cek terlebih dahulu apakah investasi tersebut benar adanya atau tidak. Karena biasanya produk investasi normal memberikan return paling tidak 1 - 2% atau bahkan ada yang memberikan 10%. Namun jika diatas tersebut anda perlu berhati-hati.
Memang benar adanya jika ada sebuah produk investasi yang memberikan return lebih dari itu dan benar-benar terbukti memberikan hasil nyata, akan tetapi anda juga harus bersiap untuk menerima resiko yang besar pula. Jika anda tidak siap dalam menanggung resiko yang bear, maka carilah produk investasi yang memberikan return yang masuk akal.